Cara budidaya melon dalam pot
Melon (Cucumic melo L) merupakan tanaman buah semusim yang termasuk dalam family Cucurbiataceae. Buah melon memiliki nilai komersil yang tinggi di Indonesia dengan kisaran pasar yang luas dan beragam, mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern, restoran dan hotel. Dengan rasa yang manis dan segar melon dapat dikonsumsi secara langsung ataupun diolah menjadi minuman dan makanan lain. Melon dapat diusahakan di tempat pekarangan yang sempit dan lantai semen dengan menggunakan polibag atau pot.
Keuntungan menanam buah dalam pot adalah :
- Dapat menjadi penghias taman atau ruangan
- Mudah dipindahkan kemana saja
- Mudah pemeliharaannya
- Pemberian pupuk dan air lebih efisien
- Pengendalian hama dan penyakit tanaman lebih mudah
- Panen buah lebih mudah dan buah lebih segar
Syarat Tumbuh
Tanaman melon dapat tumbuh optimum pada ketinggian 250-800 meter di atas permukaan laut, curah hujan antara 1.500-2.500 mm.tahun, dan kelembaban udara antar 50-70 %. Jenis tanah yang cocok adalah tanah andosol (liat berpasir) dengan kandungan bahan organic yang tinggi.Teknologi budidaya melon dalam pot pada dasarnya hampir sama dengan budidaya di lapangan yaitu :
1. Persiapan Bibit
Media bibit terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 dan dimasukan dalam potray atau polibag kecil. Benih direndam dalam air yang diberi fungisida selama 12 jam, kemudian ditiriskan dalam koran dan di simpan dalam tempat yang gelap.setelah benih berkecambah dipindahkan dalam media semai yang telah disiapkan dengan cara benih yang runcing menghadap ke bawah.
2. Persiapan media Tanam
Media Tanam terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, sekam dengan perbandingan 1:2:3, masukan dalam pot dan tambahkan Furadan 5 gram, NPK 20 gram, humic acid 1 liter, aduk merata.
3. Penanaman
Bibit ditanam pada umur 12-14 hari, atau berdau 4 . media disiram terlebih dahulu sebelum penanaman. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk mengurangi kematian dan lakukan penyiraman.
4. Pemasangan ajir
Ajir atau lanjaran dipasang dengan cara menancapkan di dalam media atau pot yang terbuat dari bambu dengan panjang 1,5-2 m.
5. Pemangkasan dan pemilihan buah
Pemangkasan cabang dilakukan untuk memilih bakal buah yang akan dibesarkan. Calon buah dapat dipilih pada cabang 7-12 dan dipilih satu yang untuk dibesarkan, sedangkan cabang yang lain dlakukan pemangkasan.
6. Pemupukan
Pemupukan susulan menggunakan NPK 16:16:16 dan KNO3 dengan cara ditaburkan di sekeliling tanaman atau di campur dengan air dan dikocorkan.
No
|
Jenis Pupuk
|
Jadual
|
Dosis
|
I
|
NPK 16:16:16
|
14 HST
|
10 g/pot
|
II
|
NPK 16:16:16
|
24 HST
|
10 g/pot
|
III
|
NPK 16:16:16
|
34 HST
|
10 g/pot
|
IV
|
NPK 16:16:16
|
44 HST
|
10 g/pot
|
V
|
KNO3
|
54 HST
|
1 g/l, 1 l/pot
|
6. Pengendalian Hama Dan Penyakit
Pengendalian hama menggunakan insektisisda dan penyakit menggunakan fungisisda sistemik dan kontak yang diberikan secara berselang-seling. Pengaplikasikannya ditambahkan perekat sebagai daya rekat ke daun jika pada waktu musim hujan.
7. Pemanenan
Buah siap dipanen dengan tanda-tanda terjadi retakan diujung tangkai atau telah berwarna kuning dan beraroma harum.