Cara Budidaya Belut Dalam Tong
Perlengkapan
Hal
yang paling utama dan pertama sekali yang harus dipersiapkan dalam
budidaya belut di dalam tong adalah peralatan-peralatan sebagai
berikut:
- Tong atau Drum, disarankan yang terbuat dari bahan plastik agar tidak berkarat.
- Paralon
- Kawat Kasa
- Tandon sebagai penampung air
- Ember, cangkul, baskom dan juga jerigen.
Persiapan dan Teknik Budidaya Belut
Persiapan
dan teknik budidaya belut perlu diketahui agar kelak mendapatkan hasil
yang maksimal. Disini hal yang perlu diperhatikan adalah media
pemeliharaan sebagai tempat berkembang biak atau media tempat
membesarkan belut. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut:
A. Drum atau Tong
Drum
yang digunakan untuk budidaya belut harus yang tidak bocor dan juga
tidak berkarat. Bila drum yang digunakan terbuat dari besi atau kaleng,
maka sebaliknya drum tersebut sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dari
karat dan lakukan pengecetan ulang dan diamkan sampai kering hingga
tidak berbau cat lagi.Cara mempersiapkan drum atau tong sebagai media
budidaya belut dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut ini:
- Letakkanlah tong pada posisi tanah yang datar. Hal ini dilakukan agar media menjadi lebih luas.
- Buka bagian tengan drum dan sisakan 5 cm pada bagian sisi kiri dan kanan.
- Pasang alat sebagai penganjal agar drum tidak menggelinding dan bergerak.
- Buat saluran pembuangan dibawah tong. Letak saluran pembuangan ini dapat disesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.
- Buah peneduh tong, sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan mengenai langsung ke permukaan drum. Bahan ini dapat dibuat dengan net atau waring dan bisa juga dibuat dengan bahan-bahan yang lebih sederhana lainnya.
B. Media Tanah
Media tanah
yang digunakan adalah tanah yang tidak berpasir dan juga tanah yang
tidak terlalu liat dan memiliki kandungan hara yang cukup. Dalam hal ini
disarankan untuk menggunakan media tanah yang diambil dari sawah.
Pematangan media tanah dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut:
- Masukkan tanah kedalam tong hingga ketinggian 30-40 cm
- Masukkan air hingga tanah becek namun tidak menggenang.
- Masukkan EM 4 sebanyak 4 botol kedalam tong.
- Aduk tanah sebanyak 2 kali sehari hingga tanah menjadi lembut dan gembur.
Perlu diketahui bahwa perlakuan di atas tidak berlaku untuk bahan baku tanah yang diambil dari sawah.
C. Media Instan Bokashi
Media
ini dibuat di luar tong yang merupakan campuran dari bahan utama dan
bahan campuran. Penggunaan 100 kilo bahan akan menghasilkan 90 kilo
media instan bokashi. Untuk setiap tong ukuran 200 liter membutuhkan 40
kilo bokashi. Dalam pembuatan bokashi dibutuhkan bahan-bahan utama
sebagai berikut:
- Jerami padi (40 persen)
- Pupuk Kandang (30 persen)
- Bekatul (20 persen)
- Potongan batang pisang (10 persen)Bahan dan campurannya terdiri atas
- EM4
- Air Sumur
- Larutan 250 gram gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan molases.
Cara pembuatan media instan bokashi dilakukan sebagai berikut:
- Cacah jerami dan potongan batang pisang dan kemudian dikeringkan terlebih dahulu. Tanda bahan yang sudah kering adalah hancur ketika digenggam.
- Campurkan bahan cacahan diatas dengan bahan pokok lainnya dan aduk hingga merata.
- Campurkanlah bahan ini sedikit demi sedikit tetapi jangan terlalu basah.
- Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4-7 hari.
- Bolak balik campuran agar tidak membusuk.
D. Mencampur Media Tanah dan Media Bokashi
Untuk mencapur media tanah dan media bokashi dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Untuk mencapur media tanah dan media bokashi dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
- Masukkan media Bokashi kedalam tong dan aduk hingga merata.
- Masukkan air kedalam tong hingga ketinggian 5 cm dan diamkanlah hingga terdapat plankton atau cacing (sekitar 1 minggu) selama proses ini berlangsung tong tidak perlu ditutup.
- Keluarkan air dari tong dan ganti dengan air baru dengan ketinggian yang sama.
- Masukkkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak 3/4 bagian dan ikan-ikan kecil.
- Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama 2 hari.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.
E. Masukkan bibit belut
Setelah
seluruh media budidaya diatas dipersiapkan, maka tahapan selanjutnya
adalah menebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar sebaiknya sebanyak 2
kg atau dengan jumlah bibit sebanyak 160-200 ekor.
Perawatan
Perawatan
belut yang dibudidayakan didalam tong relatif lebih mudah karena
pemantauan budidaya juga relatif kecil. Tetapi demikian perawatan harus
tetapi diperhatikan, diantaranya adalah:
a. Pemberian Pakan
Sebenarnya
tidak ada aturan baku tentang volume pemberian pakan. Tetapi sebaiknya
pakan diberikan 5 persen dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang
diberikan sebaiknya terdiri dari cacing, kecebong, ikan-ikan kecil, dan
cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan pada hari ke-3
setelah bibit ditebar didalam tong. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan
pada sore hari seperti kebiasaan belut makan dialam bebas, yaitu sore
dan malah hari.
b. Pengaturan Air
Pengaturan
air sangat diperlukan untuk membuang sisa makanan agar tidak menumpuk
dan menimbulkan penyakit bagi belut. Pengaturan air ini dapat dilakukan
dengan cara mengalirkan air bersih ke dalam tong. Sebaiknya air yang
masuk berupa percikan air, dan hal ini sangat cocok dilakukan dengan
menggunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sementara untuk saluran
pembuangan dapat dilakukan dengan membuat lobang pada tong di ketinggian
8 cm dari genangan air pada media.
Selain itu untuk mengatur pembuangan sisa kotoran percikan air jugasangat bermanfaat untuk menambah oksigen.
c. Perawatan Tanaman Air
Tanaman air ini juga digunakan sebagai penjaga kelembaban tempat budidaya dan juga menjaga belut dari kepanasan.
d. Pemberian EM4.
EM4
berfungsi untuk menetralisir sisa-sisa pakan. Selain itu juga berfungsi
untuk mengurangi bau. EM4 diberikan 2-3 kali sehari dengan dosis 1/2
sendok makan yang terlebih dilarutkandalam 1 liter air.
e. Perawatan Disekitar Lokasi
Perawatan
di sekitar lokasi ini dilakukan untuk menjaga tong dari tanaman liar,
lumut, dan hama maupun predator pemangsa seperti ayam.
Pemanenan
Pemanenan
belut sudah dapat dilakukan setelah 3-4 bulan masa budidaya dilakukan
atau sesuai dengan keinginan kita dan keinginan (permintaan) pasar.
Pemanenan untuk media drum / tong tentunya lebih mudah, dan belut hasil
budidaya siap dipasarkan.